rumah subsidi

Waspada Harga Rumah Melonjak 2%, Akibat Kenaikan Bahan Bangunan!

Waspada Harga Rumah Melonjak 2%, Akibat Kenaikan Bahan Bangunan! – Harga rumah dan tipe properti lain mempunyai potensi naik bersamaan dengan peningkatan harga material besi dan baja. Pengembang properti tengah membahas hal itu.

Dikutip dari Kontan, beberapa toko besi dan baja retail mengaku ada peningkatan harga jual. Selainnya ke-2 material itu, peningkatan harga bahan bangunan di sebagian besar produk semenjak Januari 2021.

Beberapa toko bangunan menaikan harga besi dan baja dimulai dari Rp2.000 sampai Rp5.000 per tangkai. Dalam pada itu, seorang sumber di industri besi dan baja menerangkan peningkatan harga pada tingkat customer sebab beberapa hal. Satu antaranya ialah harga bahan baku yang bertambah.

Produsen besi dan baja lokal mengaku terjadi peningkatan harga jual pada tingkat customer bermula dari 20 % sampai 50 %. Ini karena dampak dari naiknya ongkos bahan baku di dunia. Selain itu, keinginan besi dan baja bertambah di tengah-tengah terbatasinya suplai. Industri besi dan baja lokal memproyeksikan harga jual tetap merayap naik ikuti harga bahan baku.

Baca Juga :

Jual Peredam Suara Busa Piramid Disini!

Menjadi Pemicu Harga Rumah Naik

harga rumah

Peningkatan harga bahan bangunan itu mempunyai potensi menaikkan harga rumah dan tipe properti lain. Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan ada dampak domino untuk bidang infrastruktur dan properti.

“Efeknya dapat terjadi bengkak ongkos di bidang infrastruktur dan properti dan berbuntut pada naiknya harga jual produk properti,” ucapnya pada Kontan.Ia memandang, pengembang diprediksi tidak ingin memikul rugi karena automatis ongkos pembangunan akan naik.

Oleh karenanya, harga pemasaran produk properti juga mempunyai potensi terkerek naik. Menurut Enny, peningkatan ini bisa berbuntut pada pelambatan bidang properti baik itu dari sisi pembangunan atau peresapan produk. Beberapa pengembang properti juga telah ancang-ancang dan membahas rekonsilasi harga jual.

Peningkatan Harga Rumah Sampai 2%

Pengembang properti tengah membahas rekonsilasi harga untuk produk yang pada proses pembangunan. Pengembang menerangkan berkaitan bentang rerata sebetulnya atau Average True Kisaran (ATR) kontributor elemen besi dan baja ke proyek rumah tapak dan highrise.

Menurut Direktur Mandiri PT Ciputra Development Tbk., (CTRA), Ikhlas Santoso, ATR ada di range 5% sampai 10%.

“Oleh karena itu, prediksinya bakal ada peningkatan harga jual untuk rumah tapak sekitaran 1 % sampai 2 % saja dan untuk bangunan highrise dapat sampai 5 % kenaikannya,” katanya pada Kontan.

Harga Properti Masih Konstan

Walau harga besi dan baja sebagai salah satunya elemen khusus terkerek naik, beberapa pengembang putuskan belum meningkatkan harga jual.

Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk., (DILD) Theresia Rustandi setuju peningkatan harga besi dan baja dapat memengaruhi harga jual properti. Hal itu bisa juga punya pengaruh ke banyak produk yang lain yang ada elemen besi dan baja.”Jadi dengan keadaan semacam ini, maka banyak adjustment ongkos dan harga,” katanya.

Namun, Theresia akui sekarang ini DILD tidak dapat tentukan rekonsilasi harga jual produk properti. Dalam meningkatkan harga, beberapa hal yang perlu diperhitungkan bukan sekedar material.

Corporate Secretary PT Wijaya Kreasi Tbk., (WIKA) Mahendra Vijaya tidak dapat merinci karena harus menilai data dari lapangan.

Kenaikkan harga besi dan baja kenyataannya punya pengaruh pada proyek di bagian konstruksi.

“Yang jelas, peningkatan harga besi dan baja akan punya pengaruh untuk beberapa proyek baru. Adapun untuk proyek yang telah jalan harga penyediaannya telah terkontrak di muka,” ucapnya.

Sumber : 99.co

Hubungi Kami Untuk Layanan Profesional

Pusat Jual Beli Material Konstruksi

Siap membantu Anda dalam mewujudkan kesuksesan proyek


Kategori

Posts