rumah subsidi

Rumah Subsidi vs Rumah Komersil, Ini Pertimbangannya untuk Generasi Millenial!

rumah subsidi

Rumah Subsidi vs Rumah Komersil, Ini Pertimbangannya untuk Generasi Millenial – Banyak orang tentu ingin mempunyai rumah sejak dari dini. Tetapi kenyataannya, mimpi membeli rumah di umur muda tidak mudah untuk direalisasikan.

Beberapa alasannya ialah harga property yang tetap melambung & lahan perumahan yang makin sedikit di beberapa kota besar. Selainnya dua faktor di atas, beberapa generasi muda atau milenial kesusahan untuk beli rumah minimalis modern karena pendapatan yang terbatas.

Untungnya, pemerintahan Indonesia mengeluarkan sarana rumah subsidi supaya mereka bisa beli rumah siap huni yang nyaman.

Demi mempermudah masyarakatnya, pemerintah sudah mengeluarkan program rumah subsidi yang telah jalan dari tahun 2010. Program itu terkenal bernama Fasiltas Likuiditas Pendanaan Perumahan, atau FLPP. Program FLPP dapat di manfaatkan untuk beberapa warga muda yang punya niat mempunyai rumah.

Lalu, bagaimana dengan rumah komersil biasa? Bila kita bandingkan dengan rumah subsidi, apa lebih bagus dan memberikan keuntungan?

Perbedaan Rumah Komersil dan Rumah Subsidi

Kemungkinan sebagian dari Anda masih asing dengan istilah rumah komersil. Secara singkat, rumah komersil ialah tipe tempat tinggal yang dibuat oleh developer dengan fasad yang seragam, dan umumnya terhitung ke model rumah klaster.

Berlainan dari rumah komersil, rumah subsidi ialah rumah yang dipasarkan pada harga yang lebih dapat dijangkau dari rumah komersil atau non-subsidi karena sudah dibantu oleh pemerintahan.

Untuk lebih memudahkan keputusan kamu dalam memilih hunian idaman, mari kita lihat lebih lanjut perbedaan dari rumah komersil dan subsidi berikut ini.

Rumah Subsidi

Sebelum kita lanjut pada pertimbangan yang hendak Anda tentukan. Ada banyak hal yang perlu Anda ketahui lebih dulu. Banyak hal ini ialah bagian mendasar yang nanti akan memengaruhi Anda dalam tentukan pilihan.

Hingga dalam menentukan keputusan selanjutnya, Anda akan jadi lebih percaya dan tidak muncul pertanyaan mending rumah subsidi atau komersil kembali. Pertama – tama, yuk kenali lebih dulu apakah itu rumah subsidi.

Banyak hal yang perlu Anda perhatikan dalam ambil rumah subsidi diantaranya:

1. Ada Patokan Penghasilan untuk Subsidi KPRAda Dasar Pendapatan untuk Subsidi KP

Berdasar keputusan Menteri PUPR, di mana keputusan itu mulainya berlaku di tanggal 1 April 2020. Menteri PUPR sudah memutuskan jika, orang yang berhak menerima rumah bersubsidi adalah yang memiliki penghasilan maksimal 8 juta.

Baik itu untuk tipe KPR Sejahtera Susun atau KPR Sejahtera Tapak. Hingga, Anda perlu pastikan lebih dulu berkenaan pendapatan Anda.

Bila pendapatan Anda masih dalam batas maksimal yang disebutkan. Karena itu, kemungkinan besar Anda semakin lebih gampang dalam memperoleh rumah subsidii.

2. Luas Bangunan

Ada persyaratan lain yang hendak Anda peroleh dalam ambil rumah subsidii. Di mana ada ketetapan luas bangunan pada rumah yang hendak Anda menempati.

Jika Anda memutuskan untuk ambil rumah subsidii, karena itu luas bangunan yang hendak Anda peroleh sekitar 21-36 mtr. persegi. Hingga rumah yang hendak Anda membeli dari developer rumah, akan mempunyai luas tidak lebih dari 36 mtr. persegi.

Tapi Anda tak perlu cemas akan kecilnya bangunan pada rumah Anda. Di mana Anda bisa lakukan pembangunan pada tersisa tanah yang belum dibuat. Hingga Anda masih tetap dapat membuat desain rumah Anda sendiri, sesuai keperluan Anda.

3. Luas Tanah

Sama seperti dengan luas bangunan yang mempunyai persyaratan tertentu. Luas tanah yang hendak Anda peroleh saat beli rumah subsidii ada juga penetapannya. Di mana Anda akan memperoleh rumah dengan luas tanah sekitar 60 sampai 200 mtr. persegi.

Tersebut banyak hal sebagai pemikiran Anda saat lakukan opsi mending rumah subsidii atau komersil. Untuk seterusnya, Anda pun perlu ketahui beberapa point utama di rumah komersil.

Jika Anda Membutuhkan Peredam Suara untuk Rumah Baru Anda :

Kami Menyediakan Info Penyedia Peredam Suara Busa Telur Disini!

Rumah Komersil

Sesudah Anda ketahui beberapa point utama di rumah subsidii, sekarang Anda harus juga tahu beberapa point utama di rumah komersil. Hal pertama kali yang harus Anda kenali bila Anda pilih rumah komersil ialah luas tanah yang hendak Anda peroleh.

Di mana, bila awalnya pada rumah subsidii ada pemisahn luas tanah dan bangunan. Karena itu hal itu tidak Anda peroleh pada rumah komersil. Berikut sejumlah hal yang penting Anda lihat.

1. Harga Rumah

Seperti Anda kenali, jika Anda akan lakukan pembelian rumah tanpa subsidii. Karena itu, Anda harus menyiapkan diri untuk memperoleh harga yang tambah mahal dari rumah yang bersubsidi.

Tentu saja, harga itu telah sesuai kualitas bahan bangunan yang Anda peroleh. Hingga, walau harga tambah mahal, Anda masih tetap memperoleh rumah yang baik seperti yang Anda harapkan.

2. Luas Bangunan

Bila awalnya pada rumah subsidi ada ketetapan khusus berkenaan luas bangunan tempat tinggal yang hendak Anda punyai. Karena itu, pada rumah komersil dapat sesuaikan dengan keperluan yang Anda harapkan. Di mana Anda dapat membuat dengan full bangunan pada rumah yang hendak Anda huni.

3. Luas Tanah

Sama seperti dengan luas bangunan yang dapat Anda tetapkan sendiri. Luas tanah pada rumah yang hendak Anda membeli bisa juga disamakan dengan keperluan Anda. Sepanjang Anda dapat membayar atau pengangsuran secara baik, karena itu Anda dapat mempunyai rumah itu.

Maka perlu Anda ingatlah kembali jika pada rumah komersil tidak ada batas tertentu pada luas bangunan dan luas tanah. Hingga, Anda dapat sesuaikan dengan kemauan Anda.

Ke-3 keterangan utama di atas, dapat menolong Anda saat menentukan mending rumah subsidi atau komersil. Agar Anda lebih percaya pada tipe rumah yang hendak Anda membeli, berikut beberapa ketidaksamaan fundamental pada rumah subsidi dan komersil.

Mending Rumah Subsidi atau Komersil? Faktor Apa yang Perlu Di pikirkan?

Dengan singkat, rumah komersil ialah tempat tinggal yang dibuat oleh pengembang dengan fasad seragam.

Dalam pada itu, rumah subsidi ialah program tempat tinggal sejuta rumah yang dibuat oleh pemerintahan untuk warga yang memerlukan.

Ketidaksamaan kelihatan pada pola jual-beli rumah. Dalam pola FLPP (Fasiltas Likuiditas Pendanaan Perumahan), milenial yang daftarkan diri akan memperoleh bunga credit masih tetap sampai akhir periode tenor. Ini berlainan dengan pola rumah komersil yang ikuti turun naik perubahan suku bunga perbankan (BI).

Agar semakin mempermudah keputusan Anda, silahkan kita untuk ketidaksamaan rumah komersil dan subsidi dari 3 sisi.

1. Type Rumah

Jika kamu cari rumah memiliki ukuran luas, Anda kemungkinan semakin lebih menyenangi rumah komersil. Ukuran tempat tinggalnya lebih luas dari rumah subsidi yang umumnya tidak lebih dari 33 m2.

Disamping itu, kualitas bangunan juga berbeda. Rumah subsidi condong memerlukan renovasi tambahan supaya pantas huni, dan rumah komersil siap huni.

Harus dipahami, untuk Anda yang pilih rumah subsidi, janganlah lekas berpikiran dapat diperbaiki, ya. Masalahnya adalah tidak semua rumah subsidi dapat di renovasi seperti keinginan kita.

Di sejumlah wilayah, pemerintahan larang pembuatan rumah subsidi untuk jaga kerapihan tata ruangan dan penampilan kompleks.

2. Sisi Peruntukan

Saat menanyakan mending rumah subsidi atau komersil, Anda pun perlu pikirkan sisi alokasinya. Rumah subsidi dibuat khusus untuk warga kelompok menengah ke bawah.

Jika bujet yang Anda punyai geret, ada baiknya kalau Anda pilih rumah subsidi saja. Ini sebagai opsi yang lebih pas ingat upah beberapa milenial yang ada di sekitaran Rp5-8 juta.

Tetapi, bila Anda mempunyai bujet beli rumah yang lebih, rumah komersil menjadi opsi terbaik Anda!.

3. Harga Rumah

Seperti dengan luas tanah dan bangunan yang hendak Anda peroleh. Pada tipe rumah subsidi, akan memberi penawaran ke Anda pada harga rumah yang lebih dapat dijangkau. Di mana, Anda akan memperoleh kontribusi dari pemerintahan pada proses pendanaan.

Ada yang diberi kontribusi dengan kecilnya bunga, ada pula yang diberi dengan utang uang untuk beli lewat KPR. Pasti kondisi ini akan berlainan dengan rumah komersil. Di mana semua ongkos dari sejak awalnya sampai akhir akan Anda tuntaskan secara individu. Hingga besaran bunga yang hendak Anda bayarkan pada KPR, sesuaikan dengan peraturan bank masing-masing.

Mencuplik Keputusan Menteri PUPR Nomor 242/KPTS/M/2020 melalui artikel Kontan, harga rumah subsidi ada di Rp100 juta-an.

Pada keputusan itu, tercantum jika pembagian harga rumah subsidi 2021 dipisah jadi 5 lokasi.

Berikut harga secara lengkap:

  • Jawa (terkecuali Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi): Rp150.500.000
  • Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi): Rp168.000.000
  • Sumatra (terkecuali Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kepulauan Mentawai): Rp150.500.000
  • Sulawesi: Rp156.500.000
  • Kabupaten Muram Raya dan Kabupaten Mahakam Ulu: Rp168.000.000
  • Maluku, Maluku Utara, Bali dan Nusa Tenggara: Rp168.000.000
  • Bangka Belitung, Kepulauan Mentawai, dan Kepulauan Riau (terkecuali Kepulauan Anambas): Rp156.500.000
  • Kepulauan Anambas: Rp168.000.000
  • Kalimantan (terkecuali Kabupaten Muram Raya dan Kabupaten Mahakam Ulu): Rp164.500.000
  • Papua dan Papua Barat: Rp219.000.000

4. Lokasi Rumah

Ada perbedaan yang kemungkinan sedikit sebagian orang sadari. Di mana, pada rumah subsidi cenderung ada di wilayah yang akses jalannya masih ada di pedesaan. Dan pada rumah komersil memang ditujukan untuk orang dengan pendapatan menengah ke atas.

Hingga, banyak ditemukan pada wilayah yang akses jalannya lumayan gampang dari perkotaan. Ini sebagai daya magnet dari rumah komersil. Di mana pemilik rumah semakin lebih gampang saat lakukan akses servis khalayak.

5. Proses Renovasi

Satu poin utama yang penting Anda lihat dalam menimbang mending rumah subsidi atau komersil ialah proses renovasi. Di mana, pada rumah subsidi yang Anda memperoleh dana subsidi dari pemerintahan. Karena itu, Anda terlilit dengan beberapa ketentuan dalam pembangunan.

Satu diantaranya ialah proses renovasi. Anda tidak boleh melakukan renovasi pada bangunan yang sudah dibuat faksi developer. Harus menanti sekian tahun dahulu untuk lakukan renovasi. Umumnya pihak bank akan memberi ketentuan di antara 2-5 tahun tidak untuk dilaksanakan renovasi.

Dan pada rumah komersil, Anda dapat lakukan renovasi kapan saja Anda ingin. Hingga, Anda semakin lebih bebas saat membuat tempat tinggal yang nyaman untuk Anda.

Itulah beberapa pertimbangan yang perlu Anda perhatikan dalam memilih mending rumah subsidi atau komersil. Masing-masing pilihan tentu memiliki kelebihannya tersendiri. Tinggal bagaimana Anda bisa menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan Anda.

Hubungi Kami Untuk Layanan Profesional

Pusat Jual Beli Material Konstruksi

Siap membantu Anda dalam mewujudkan kesuksesan proyek