Kontruksi Jembatan – Jembatan ialah konstruksi yang dibuat untuk menyambungkan dua jalan yang terputus karena ada kendala seperti saluran sungai dan yang lain. Dapat disebut bila jembatan sebagai fasilitas transportasi yang penting, karenanya ada jembatan bisa mempersingkat waktu pintas ke satu tempat atau daerah.
Secara nyata, semua jembatan sama seperti, tetapi rupanya ada banyak ketidaksamaan fundamental berkenaan konstruksi bagus sebuah jembatan.
konstruksi bangunan yang membuat jembatan sanggup kuat berdiri dan bisa dilalui kendaraan di atasnya. Dalam pembangunan jembatan tentu saja diperlukan fondasi yang kuat supaya sanggup meredam semua beban jembatan ke dasar tanah.
Tipe fondasi yang umum dipakai untuk konstruksi jembatan seperti steel pile, reinforced concrete pile, precast prestressed concrete pile, composite piles, concrete cast in place. Dengan fondasi dan konstruksi yang kuat karena itu jembatan bisa berperan secara pantas dan dapat meredam beban yang diterima.
Kami Juga Menyediakan Besi untuk Konstruksi, Salah Satunya :
Penyedia Besi H Beam Kualitas Terbaik Disini!
Fungsi Jembatan
Berdasar perannya, jembatan terdiri jadi tiga tipe mencakup jembatan jalan raya, jembatan jalan kereta api, dan jembatan orang berjalan kaki. Untuk keterangan masing-masing, baca berikut ini yaa
Jembatan Jalan Raya (Highway Bridge)

Sesuai namanya, jembatan ini dibuat untuk fasilitas transportasi beragam kendaraan seperti jembatan Ampera, Jembatan Suramadu, Jembatan Ampera dan yang lain.
Jembatan Jalan Kereta Api (Railway Bridge)

Kalau jembatan ini dibuat khusus untuk lajur kereta api yang tersambung antara kota atau antara pulau, yang terhalang oleh saluran sungai atau semacamnya.
Jembatan Orang berjalan Kaki/Penyeberangan (Pedestrian Bridge)

Untuk jembatan satu ini berperan untuk lajur menyeberang untuk orang berjalan kaki. Contoh jembatan di lajur penyebrangan atau setiap halte busway.
Bahan konstruksi jembatan akan samakan dengan peranan dan tingkat beban yang hendak jembatan terima. Bahan utama konstruksi jembatan pada zaman modern ialah memakai bahan khusus antaranya beton, kayu, beton prategang, baja dan komposit.
Baca Juga :
Tanaman Vertical Garden 12 Rekomendasi
Konstruksi Jembatan, Apa Saja Jenisnya?

Berdasar type susunannya, konstruksi jembatan bisa terbagi jadi beberapa jenis, nah antara lain seperti berikut:
Slab bridge / Jembatan Pelat, berwujud komponen susunan horizontal untuk salurkan beban mati atau berat hidup ke arah kerangka simpatisan vertikal dari satu mekanisme susunan.
Voided Slab Bridge / Jembatan Pelat Memiliki rongga, terbuat dari pelat beton prategang yang umum dipakai untuk bentang yang lebih panjang.
Girder Bridge / Jembatan Gelagar, terbagi dalam beragam jenis gelangar mencakup I girder, box girder dan U/V Girder.
Truss Bridge / Jembatan Kerangka, berperan membuat beberapa tiang jembatan yang berbentuk kerangka membuat segitiga. Tiap susunan kerangka yang tersambung harus tegas pada beban statis dan aktif.
Arch Bridge / Jembatan Pelengkung susunan jembatan berwujud 1/2 lingkaran dengan abutmen pada ke-2 seginya.
Suspension Bridge / Jembatan Menggantung, sebagai pemikul langsung beban jalan raya yang melaluinya. Semua beban yang melalui di atasnya akan tertahan oleh sepasang kabel penahan yang bertopang di atas dua pasang menara dan dua pasang block angkur.
Jembatan Kabel (Cable Stayed Bridge), terbuat dari kabel baja yang kuat dan kuat untuk meredam tiap beban yang melalui jembatan.
Jembatan Cantilever (Cantilever Bridge), balok jembatan dicor (cast in situ) atau terpasang (precast). Fragmen sebagai kantilever di satu atau ke-2 segi berperan menyeimbangi balok beton yang telah terbuat.
Komponen pada Konstruksi Jembatan
Berikut sebagai elemen – elemen yang harus ada di konstruksi jembatan, yakni:
- Bearing, Bantalan yang bermanfaat untuk kurangi gesekan pada benda yang bergerak secara linear atau perputaran.
- Expansion Gabung, ikatan yang memiliki sifat flexible hingga aliran yang terhubung mempunyai ruangan untuk bergerak.
- Span, bentang yang berada antara dua intermediate simpatisan dengan material pembikinan yang bermacam seperti beton, baja, kayu, dan yang lain bergantung dari tipe beban yang akan jembatan tersebut terima.
Jembatan dengan Material Besi atau Baja
Dalam rencana pembangunan konstruksi jembatan memerlukan bahan material konstruksi yang pas, ada beragam tipe material besi atau baja yang biasanya di gunakan sebagai bahan material konstruksi jembatan, salah satunya :
Wide Flange atau WF
WF ialah tipe balok baja yang sering orang – orang pakai dalam konstruksi sistematis project besar seperti jembatan, dalam pembangunan sebuah jembatan Baja WF bisa guna sebagai penyangga yang paling kuat untuk meredam berat beban.
Berperan sebagai penunjang dan memantapkan susunan pada konstruksi bangunan. Tidaklah aneh jika besi WF terkenal karena kekuatan dan kekuatannya yang berkekuatan tinggi sekali pada pada penekanan atau kemampuan ambil.
H-beam
Sama dengan namanya, material sistematis ini seperti huruf ‘H’ kapital yang seringkali kontraktor gunakan sebagai pasangan dari baja profile baja WF, material ini mempunyai flensa yang lebar dan umumnya di gunakan dalam konstruksi bangunan jembatan dengan jumlah besar.
H-Beam mempunyai dinding dan flens yang tebal hingga membuat lebih bagus untuk konstruksi besar seperti jembatan, Flensa yang tebal membuat semakin kuat dan sanggup menyokong beban jembatan yang besar. H-Beams mempunyai dua permukaan flensa yang sejajar keduanya, ini akan mempermudah untuk terhubung, terpasang dan gampang lepas dan pakai kembali. Baja sanggup bertahan di dalam beragam keadaan cuaca di atas lapangan dan ketahanannya dalam hadapi paparan korosi.
Besi Beton
Tiap project konstruksi baik kecil atau besar, keperluan akan beton benar-benar wajar untuk sebagai bahan material susunan dasar pada bangunan.
Dalam pembangunan jembatan butuh kemampuan beton yang kuat, maka dari itu pemakaian besi beton bisa menolong tingkatkan kemampuan beban dan daya magnet beton dan memberi kemampuan pada susunan beton dalam meredam retakan.
Bagaimana Susunan Konstruksi Jembatan?
Terdiri jadi dua yakni susunan atas dan bawah jembatan. Baca penuturannya berikut
Susunan Atas Jembatan (Super Structures)
Untuk susunan atas jembatan terbagi dalam trotoar, girder, dan balok diafragma. Baca penuturannya berikut ini:
Trotoar = Lajur untuk orang berjalan kaki yang umumnya dibikin semakin tinggi namun tetap sejajar pada jalan khusus. Mempunyai tujuan supaya orang berjalan kaki semakin aman dan dapat disaksikan terang oleh pengendara yang lewat.
Girder = susunan atas yang berperan untuk salurkan beban kendaraan di bagian atas ke sisi bawah atau abutment.
Balok Diafragma = Sisi penyangga dari gelagar-gelagar jembatan yang memanjang dan cuma berperan sebagai balok penyangga biasa bukan sebagai pemikul beban pelat lantai.
Susunan Bawah Jembatan (Sub Structures)
Sisi bawah jembatan cuma ada abutment. Berada pada ke-2 ujung beberapa pilar jembatan. Sisi ini bermanfaat untuk meredam semua berat hidup (angin, hujan, kendaraan, dan lain-lain) dan beban mati (beban gelagar, trotoar, balok, dan sebagainya) pada jembatan.
- Abutment terbagi dalam bagian-bagian yakni :
- Dinding belakang (back wall)
- Dinding penahan (breast wall)
- Dinding sayap (wing wall)
- Pelat pijak (approach slab)
- Konsol pendek untuk jacking ( corbel)
- Sandaran bearing
- Pilar Jembatan
- Fondasi pokok yang ada di sisi tengah jembatan, perannya sebagai penahan jembatan dan salurkan beban ke tanah.
- Pier Head
Begitu keterangan komplet berkenaan konstruksi jembatan. Sesudah konstruksi jembatan usai jadi karena itu harus melalui tahapan pengetesan beban supaya ketahui tingkat maksimal beban yang sanggup jembatan tersebut terima. Selain itu, pengaturan keadaan jembatan harus lewat structural health pantauan sistem (SHMS).
Hubungi Kami Untuk Layanan Profesional