geotextile, geosintetik, geotekstil

Geotextile untuk Konstruksi Perkuatan Jalan

Geotextile untuk Konstruksi Perkuatan Jalan – Sekarang ini geotekstile ialah material yang terbanyak di pakai pada tugas perkuatan tanah, bahkan juga seakan-akan dapat disebut harus di pakai. Maka dari itu, beberapa mekanik lapangan harus memahami benar proses dalam penempatan geotekstile yang benar dan baik, bahkan juga untuk ini Departemen Tugas Umum sudah keluarkan document yang bisa menjadi referensi dalam penerapan tugas perkokohan tanah memakai geotekstile. #Geotextile untuk Konstruksi Perkuatan Jalan

Fungsi Geotextile Woven

Fungsii Geotextile Woven jika di tempatkan di bawah tumpukan jalan atau tanggul akan kurangi tegangan-tegangan pada susunan tanah di sisi bawah, yakni saat susunan ini alami tarikan karena beban yang bekerja. Karena ada woven geotekstil, kredibilitas susunan tumpukan lebih terbangun, hingga beban tumpukan di tebarkan ke tempat yang bertambah luas dan dengan begitu woven geotekstil bisa kurangi intensif penekanan ke tanah di bawahnya.

Bila tanah lunak yang ada di bawah tumpukan terpenetrasi ke bahan tumpukan di atasnya, karena itu karakter-sifat mekanis tanah tumpukan akan terpengaru, yakni kemampuan tanah di sekitaran dasar tumpukan akan menyusut.

Tumpukan yang di perkokoh dengan tulangan woven geotekstil bisa memberi penghematan yang berarti di banding dengan sistem konservatif, seperti metode stabilisasi dengan pembangunan berm atau metode peralihan. Dalam tanah fondasi di bawah tumpukan yang terlampau lunak, agar bisa memberikan dukungan beban tumpukan di atasnya, karena itu di butuhkan woven geotekstil untuk perkokohannya. Terkecuali terpasang di dasar tumpukan, woven geotekstil dapat di terapkan untuk perkokohan lereng tumpukan.

Menyiapkan Tanah Dasar Saat sebelum Pemasangan Geotextile

Ada banyak point utama yang penting jadi perhatian dalam menyiapkan tanah dasar saat sebelum melaksanakan pemasangan geotextile, yakni:

  • Tebang semua pohon dan tunggul pohon sampai rata dengan permukaan tanah.
  • Tidak boleh mengalihkan atau mengambil akar atau bentangan rumput.
  • Sisakan beberapa vegetasi penutup seperti rumput dan alang – alang.
  • Untuk keadaan tanah yang bergelombang karena jumlahnya gundukan dan tersisa penebangan pohon, mempunyai tujuan untuk pembikinan lantai kerja sebagai dasar peletakan perkokohan.

Baca Juga :

Woven Geotextile Kualitas Premium Ada Disini!

Proses Pemasangan Geotextile

  • Taruh geotekstil dengan arah panjang gulungan (arah mesin) tegak lempeng pada arah memanjang tumpukan. Arah ikatan jangan sejajar dengan arah memanjang tumpukan, Maka dari itu seharusnya lebar sektor telah di ukur awalnya hingga bisa sama dengan ukuran geotekstil yang hendak terpasangkan. Bila memang seharusnya di laksanakan sambungan, seharusnya terhubung di pabrik hingga hasilkan lebar yang tepat.
  • Membuka gulungan geotekstil secara berhati-hati dengan status membentang pada arah memanjang tumpukan. Upayakan gulungan geotekstil tidak boleh digeret untuk menghindar geotekstil sobek yang menyebabkan turunnya kemampuan atau kualitas materialnya.
  • Pastikan saat melebarkan geotekstil tidak ada keriput dan lipatan, selanjutnya taruh pemberat di atas geotekstil supaya saat proses perentangan geotekstil tidak terangkut oleh angin.
  • Saat sebelum melakukan penumpukan, pastikan geotekstil telah terbentang sempurna dan tidak ada cacat, bila rupanya diketemukan cacat pada geotekstil , harus selekasnya dilaksanakan pembaruan.

Proses Penimbunan Geotekstil

  • Tumpahkan material di ujung-ujung geotekstil untuk membuat kaki tumpukan atau jalan akses. Pakailah truk yang sesuai anggapan gagasan kerja dan tidak boleh menumpahkan material langsung di atas geotekstil . Ketinggian gundukan seharusnya kurang dari 1m di atas geotekstil supaya tidak ada kehancuran daya bantu di tempat.
  • Ratakan penebaran material tumpukan memakai bulldozer atau loader enteng. Lantas untuk kaki tumpukan seharusnya di perpanjang sampai dengan lebar satu atau dua panel ke tersisa gagasan tumpukan.
  • Sesudah pembikinan kaki tumpukan, karena itu hamparkan material tumpukan antara kaki berm tumpukan. Penghamparan ini harus sejajar dan simetris pada alinyemen memanjang tumpukan. Penghamparan berawal dari pinggir kaki tumpukan sampai masuk ke sisi tengah supaya membuat wujud huruf “U” (membuat lengkung ke luar). Ini bertujuan untuk mengungkung susunan lumpur yang berada di lokasi penumpukan.
  • Pada penumpukan lapis pertama, status alat konstruksi harus sejajar dengan alinyemen memanjang tumpukan. Alat tidak di bolehkan untuk membelok atau memutar arah. Alat berat harus terbatasi ukuran dan beratnya untuk batasi jalur roda dari penghamparan pertama sejumlah 75 mm. Bila tercipta jalur lebih dari 75 mm, turunkan ukuran/berat dari alat berat.
  • Lapis pertama cuma bisa di padatkan dengan memencetnya memakai bulldozer, loader, atau alat yang lain.
  • Sesudah tinggi tumpukan capai sekurangnya 60cm di atas tanah asli, lapisan-lapisan selanjutnya bisa di padatkan dengan pecandu roda besi bergetar atau alat pecandu yang lain tepat. Jika terjadi pelunakan lokal karena getaran karena itu matikan alat getarnya dan pakai berat sendiri alat sebagai media pecanduan. Pada tumpukan tidak berbutiran bisa di pakai tipe alat pecanduan lainnya.

Aplikasi Stabilisasi Timbunan dengan Woven Geotekstil

Dalam program stabilisasi tumpukan, Woven Geotextile bisa ditempatkan dalam beragam langkah sama seperti yang bisa kita lihat pada gambar 1 (Gourc, 1993), yakni :

geotextile
  • Gambar 1a : woven geotextile di tempatkan pada tatap muka tanah lunak dan tumpukan yang berperan sebagai pembatas/separasi, menahan kontaminasi tanah tumpukan oleh butiran lembut tanah lunak di bawahnya. Disamping itu, woven geotextile berperan sebagai tulangan.
  • Gambar 1b : woven geotextile di bagian ujungnya di tekuk ke belakang untuk menahan longsoran lereng
  • Gambar 1c : woven geotextile membuat bantalan berisi tanah untuk membagikan beban
  • Gambar 1d : woven geotextile sebagai susunan separasi pada pembaruan tanah lunak dengan memakai sistem prefabricated vertical drain
  • Gambar 1e : woven geotextile di terapkan supaya lereng tumpukan bisa menjadi lebih tegak.
  • Gambar 1f : woven geotextile di padukan dengan mekanisme kolom beberapa tiang yang memberikan dukungan beberapa dari beban tumpukan
  • Gambar 1g : woven geotextile di ujungnya digembok supaya tidak ada penggelinciran.
  • Gambar 1h : woven geotextile di tempatkan di bawah berm untuk memberikan keyakinan kestabilan tumpukan.

Kesimpulan

Penempatan geotextile woven memiliki kekuatan tinggi yang di perkirakan secara tepat akan berperan sebagai perkokohan untuk tingkatkan kestabilan dan menahan kehancuran, geotextile woven akan kurangi perubahan horizontal dan vertikal tanah di bawahnya, hingga bisa kurangi pengurangan wdiferensial.

Secara visual tanah lunak bisa di tembus dengan jemari minimal sedalam 2,5 cm. Tumpukan yang di buat di atas tanah lunak mempunyai kecondongan untuk menebar secara lateral karena penekanan tanah horizontal yang bekerja dalam tumpukan. Penekanan tanah ini memunculkan tegangan geser horizontal pada dasar tumpukan yang perlu di tahan oleh tanah fondasi. Jika tanah fondasi tidak mempunyai tahanan geser yang cukup, karena itu bisa terjadi kehancuran.

Geotextile woven bukan hanya berperan untuk perkokohan saja, dapat berperan sebagai susunan pembatas (separator) di antara tanah dasar yang lunak dengan tanah/material urugan lain di atasnya, tebal desain di atasnya akan selalu terlindungi hingga konstruksi jalan jadi konstan, tidak bergelombang dan rata pada permukaan atasnya.

Hubungi Kami Untuk Layanan Profesional

Pusat Jual Beli Material Konstruksi

Siap membantu Anda dalam mewujudkan kesuksesan proyek


Kategori

Posts