Dinding Penahan Tanah Retaining Wall. Banyak tempat daratan tinggi yang dapat diketemukan di Indonesia. Karenanya, sering juga kita dengar berlangsungnya musibah longsor atau tanah geser yang lain. Nach, dinding penahan tanah ialah elemen konstruksi yang dapat menahan hal itu terjadi. # Dinding Penahan Tanah.
Ada beberapa tipe dinding penahan tanah yang diperbedakan menurut wujud konstruksinya. Walau sama menyokong tanah, ada ketidaksamaan peranan sama sesuai macamnya masing-masing. Mari ketahui bersama melalui artikel Prospeku ini kali!
Apakah itu Dinding Penahan Tanah?
Retaining walls atau dinding penahan tanah adalah wujud konstruksi. Pada umumnya kasus, dinding ini dapat Anda dapatkan di wilayah daratan tinggi. Tetapi ada pula beberapa yang memakainya pada wilayah tepi pantai, sungai, skyroad dan lantai dasar gedung.
Peranan Dinding Penahan Tanah
Sama sama dengan namanya, peranan dinding penahan tanah sebagai tembok yang menyokong gerakan tanah. Tetapi bila ingin mengevaluasinya selanjutnya, berikut keterangan komplet mengenai tiga peranan dinding penahan tanah, yakni:
Active Lateral Force Soil yakni peranan menahan robohnya lateral tanah, misalkan longsor atau landslide
Lateral Force Water yakni peranan menahan kehancuran tanah lateral yang disebabkan oleh penekanan air berlebihan
Flow net cut off yakni peranan menggunting saluran air pada tanah
Selain itu, ada pula beberapa manfaat lain dari penahan tanah sama sesuai lokasi pembikinannya, misalnya:
Flood walls atau design dinding penunjang tanah yang berada di tepi sungai bermanfaat untuk kurangi dan meredam banjir
Pada konstruksi jalan raya yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan ketidaksamaan elevasi
Sebagai penunjang yang batasi pembangunan jalan raya atau kereta api di wilayah lereng
Menyokong tanah disekitaran bangunan atau gedung
Baca Juga :
Geotextile Woven Harga Jual Distributor Pabrik
Dinding Penahan Tanah, Kenali Lebih Jauh
Tipe-Jenis Dinding Penahan Tanah
Sistem penerapan konstruksi dinding penahan tanah adalah cakupan yang sering diketemukan pada mata ajar tehnik sipil. Kelompok itu jadi dasar kategorisasi tipe dinding penunjang tanah yang sejauh ini kita mengenal. Adapun beberapa jenis yang diartikan yakni:
- Gabion Retaining Walls (Kawat Bronjong)
Tipe dinding penunjang tanah yang pertama ialah gabion retaining walls atau dekat dikatakan sebagai tembok bronjong. Sesuai istilahnya, beberapa kelompok block yang dibikin dari kawat bronjong berisi batu iris ini sebagai elemen khusus pembikinan retaining walls.
Sama dengan tipe yang lain, peranan khusus dinding ini sebagai penahan tanah. Tetapi selain itu, materialnya yang dibuat dari batu bongkahan dapat dipakai sebagai fasilitas tingkatkan serapan air yang masuk ke tanah.
- Diaphragm Wall
Beberapa bangunan tingkat di Indonesia manfaatkan tempat bawah tanah untuk jadi lantai dasar tempat parkir atau gudang penyimpanan. Nach, diaphragm wall ialah tipe dinding penunjang tanah yang kerap dipakai untuk penuhi peranan itu.
Langkah membuat dinding penahan yang ini dilaksanakan dengan mengeruk tanah selanjutnya membuat kerangka hasil dari cor besi beton bertulang untuk dinding lantai dasar. Tidak cuma menyokong tanah supaya tidak masuk ke tempat lantai dasar, diaphragm wall dibikin dengan arah pengeringan air atau dewatering.
- Dinding Penunjang Tanah Gravity
Setelah itu gravity retaining wall yang umumnya dibuat dari beberapa bongkahan batu atau beton bertulang (reinforced concrete). Umumnya penghitungan dinding penahan tanah ini pas untuk tempat tumpukan tanah atau tebing yang agak miring.
Gravity retaining wall sebagai salah satunya design dinding penahan tanah beton yang unik. Peranan penunjang tanah lateralnya manfaatkan berat massa yang dibuat dari wujud tubuh konstruksi itu.
- Sheet Piles
tipe dinding penunjang tanah yang ke-4 ialah mode sheet piles. Berlainan dari mode awalnya, umumnya sheet piles dibuat di wilayah tepi air. Karenanya, peranan intinya sebagai dam atau bendungan air. Sistem penerapan konstruksi dinding penahan tanah ini manfaatkan material beton prategang.
Contiguous Pile dan Soldier Pile
Dua kelompok dinding ini serupa tetapi punyai karakter yang lain. Contiguous dan soldier pile sama dibikin dengan mengombinasikan serangkaian bored pile dan bentonite cement pile. Tetapi di lain sisi bedanya ialah tipe contiguous pile memiliki sifat sementara dan kedap air, dan soldier pile tidak begitu.
- Revetment Retaining Walls
Revetment ialah tipe yang dipakai untuk meredam tanah pada tepian pantai atau pinggir sungai. Hal tersebut dilaksanakan untuk perkuat tanah pada tempat miring. Selain itu dinding ini dapat melindunginya dari gerusan atau longsor karena abrasi. - Design Dinding Penunjang Tanah Beton
Selainnya ke enam tipe khusus awalnya, dinding penahan bisa juga dibikin cukup dengan sekadar menimbun kelompok block beton. Dengan detail, langkah membuat dinding penahan tanah yang ini manfaatkan mekanisme pengunci antara block supaya tidak ada beton yang berubah saat penempatan berjalan di lokasi.
Sampai di sini ulasan berkenaan pemahaman hinga tipe dinding penahan tanah. Pelajari bagaimana peranan pembikinannya akan bermanfaat bila tempat pembangunan project Anda riskan longsor sama dalam wilayah bukit atau tepi sungai.
Dinding Penahan Tanah Retaining Wall